Berinvestasi dalam saham dapat menjadi strategi yang efektif untuk menumbuhkan kekayaan Anda seiring waktu. Ketika membeli saham, Anda pada dasarnya mendukung pertumbuhan dan kinerja perusahaan. Jika itu terjadi, Anda mendapatkan imbal hasil atas investasi Anda.
Untuk pemula, salah satu cara terbaik untuk belajar investasi saham adalah dengan membuka akun investasi online dan mulai membeli saham. Anda tidak perlu banyak modal untuk memulai, tetapi ada beberapa langkah penting untuk memastikan investasi Anda sukses. Mari kita pelajari cara berinvestasi saham.
1. Putuskan Anda ingin berinvestasi sendiri atau dengan bantuan
Sebelum mulai berinvestasi saham, Anda perlu menentukan seberapa terlibat Anda dalam mengelola investasi. Keputusan ini akan sangat memengaruhi strategi dan alat investasi yang Anda gunakan. Berikut adalah dua metode utama yang bisa dipertimbangkan:
Berinvestasi sendiri
Jika Anda lebih suka memiliki kendali penuh atas keputusan investasi, mengelola portofolio secara mandiri bisa menjadi pilihan yang tepat:
Anda dapat memilih saham, reksa dana, atau jenis investasi lain yang sesuai dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko Anda.
Dengan mengelola investasi sendiri, Anda akan memperoleh pengalaman dan wawasan berharga tentang pasar, yang dapat membantu Anda membuat keputusan tepat untuk masa mendatang.
Platform seperti FBS menyediakan berbagai alat trading, materi edukasi, dan analisis pasar untuk mendukung proses pengambilan keputusan Anda.
Mencari bantuan
Jika Anda memilih untuk tidak memasuki dunia investasi sendirian, tersedia beberapa opsi bantuan:
Penasihat robo adalah layanan otomatis yang mengelola investasi Anda berdasarkan toleransi risiko dan tujuan keuangan Anda.
Berkolaborasi dengan penasihat keuangan dapat memberikan panduan khusus untuk membantu Anda menyusun strategi investasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Aplikasi FBS dilengkapi dengan Asisten AI, alat otomatis yang dirancang untuk mempermudah trading dengan analisis teknis pola grafik yang cepat dan mendalam. Asisten AI mengevaluasi tren dan pola harga serta memberikan wawasan dan strategi yang jelas, membantu trader membuat keputusan berdasarkan informasi yang tepat. FBS juga menawarkan bantuan 24 jam dalam banyak bahasa.
Meskipun kelihatannya rumit, ada baiknya mengelola investasi Anda sendiri. Metode ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan kemampuan dan pemahaman tentang pasar, sekaligus memberi Anda kendali penuh atas situasi keuangan Anda.
2. Pilih broker atau penasihat robo
Langkah selanjutnya adalah memilih platform yang tepat untuk mengelola investasi Anda. Pilih antara broker atau penasihat robo sesuai preferensi Anda.
Menggunakan penasihat robo
Penasihat robo memang menawarkan cara yang nyaman untuk berinvestasi tanpa perlu membuat keputusan sendiri, tetapi mungkin tidak cocok untuk semua orang.
Saat membuat akun penasihat robo, Anda diminta menjawab pertanyaan tentang tingkat risiko yang dapat Anda terima dan jangka waktu investasi yang Anda inginkan. Berdasarkan jawaban Anda, penasihat robo akan menyusun portofolio dan memilih reksa dana untuk Anda. Dalam metode penasihat robo yang otomatis, Anda tidak dapat mengatur alokasi investasi, sehingga keterlibatan Anda dalam mengelola keuangan menjadi lebih terbatas.
Menggunakan broker
Sebagai pilihan yang sudah umum, broker memberi Anda kendali penuh atas keputusan investasi. Anda bertanggung jawab untuk memilih saham individu atau reksa dana saham, yang biasanya mencakup berbagai pilihan. Broker yang baik menyediakan alat analisis dan materi yang membantu pemula memahami proses pembelian saham dan membuat keputusan berdasarkan informasi.
Jika Anda mengelola portofolio sendiri, Anda juga bebas untuk memilih antara investasi aktif dan pasif. Investor pasif biasanya menggunakan strategi jangka panjang dengan fokus pada strategi membeli dan menahan. Sebaliknya, investor aktif cenderung lebih sering trading untuk memanfaatkan pergerakan pasar jangka pendek.
3. Pilih jenis akun investasi
Baik Anda berinvestasi secara mandiri maupun dengan penasihat robo, membuka akun investasi yang tepat adalah langkah penting. Namun, Anda tidak perlu merasa bingung dengan banyaknya pilihan yang tersedia. Misalnya, Anda dapat mudah mendaftar untuk menikmati akun standard dari FBS, yang mencakup fitur yang dibutuhkan oleh semua investor. Akun ini memungkinkan Anda memulai perjalanan investasi dengan mudah dan menguntungkan.
Trading sekarangSetelah Anda memilih akun, ikuti proses registrasi dengan beberapa langkah sederhana. Mulailah dengan mengunjungi situs web FBS dan klik tombol Buka Akun. Selanjutnya, isi informasi pribadi Anda, termasuk alamat email dan nama lengkap, lalu pilih jenis akun, mata uang dasar, dan leverage yang sesuai dengan tujuan investasi Anda. Buat kata sandi yang kuat untuk mengamankan akun Anda, kemudian setujui syarat dan ketentuan.
Setelah menyelesaikan langkah-langkah ini, Anda perlu memverifikasi email dan nomor telepon Anda, serta mengunggah identitas yang valid.
4. Pelajari perbedaan antara investasi saham dan reksa dana
Bagi banyak orang, memahami cara membeli saham berarti memilih di antara dua opsi utama:
Saham individual
Jika Anda tertarik pada perusahaan tertentu, berinvestasi pada saham individual bisa menjadi pilihan yang menjanjikan. Anda dapat mulai dengan membeli satu atau beberapa saham sambil mengenal pasar saham lebih dalam. Fokuslah pada membangun portofolio yang terdiversifikasi menggunakan saham individual (dan menambahkan jenis aset lain seiring waktu), tetapi ini memerlukan analisis cermat dan jumlah investasi signifikan.
Ingatlah bahwa saham individual lebih volatil. Pada hari-hari ketika pasar turun dan Anda merasa ragu, luangkan waktu sejenak untuk merenungkan kembali alasan Anda berinvestasi di perusahaan tersebut. Investasi saham individual memerlukan kesabaran dan perspektif jangka panjang, bahkan saat menghadapi fluktuasi jangka pendek.
Reksa dana saham atau exchange-traded fund di bursa
Reksa dana menawarkan cara untuk berinvestasi di banyak saham melalui satu transaksi. Dengan membeli reksa dana, Anda mendapatkan eksposur ke berbagai perusahaan, yang membantu mendiversifikasi investasi Anda dan mengurangi risiko. Misalnya, ketika Anda berinvestasi dalam reksa dana S&P 500, Anda secara efektif membeli saham semua perusahaan dalam indeks tersebut.
Namun, Anda memiliki kendali yang lebih kecil atas investasi spesifik dalam portofolio dibandingkan jika Anda berinvestasi pada saham secara individual. Selain itu, berinvestasi pada reksa dana yang mengacu pada indeks berarti Anda juga terpengaruh oleh penurunan yang memengaruhi indeks tersebut.
5. Tetapkan anggaran untuk investasi pasar saham
Investor baru sering bertanya berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk mulai berinvestasi dalam saham individual. Jumlahnya tergantung pada harga saham, yang bisa berkisar dari puluhan hingga ribuan dolar. Untungnya, banyak broker sekarang mengizinkan Anda membeli saham pecahan, yang berarti Anda dapat berinvestasi dengan jumlah kecil meski harga saham sebenarnya tinggi.
Misalnya, jika Anda memiliki modal investasi $100, Anda masih bisa membeli sebagian dari saham yang harganya lebih mahal.
Di awal perjalanan investasi Anda, sebaiknya mulai dengan jumlah kecil. Berinvestasi dalam satu atau dua saham dengan modal kecil akan membantu Anda mempelajari dasar-dasar pasar tanpa mengambil terlalu banyak risiko. Seiring bertambahnya pengetahuan dan kemampuan, Anda dapat secara bertahap meningkatkan jumlah investasi.
Ingatlah bahwa bahkan jumlah kecil pun dapat tumbuh seiring waktu, jadi setiap dolar sangat berarti.
Penting juga untuk menetapkan dan mematuhi anggaran modal untuk investasi Anda. Aturan yang ideal adalah mengalokasikan tidak lebih dari 10% dari total portofolio investasi Anda ke masing-masing saham, terutama saat Anda baru memulai. Saat merencanakan anggaran, pertimbangkan pendapatan, pengeluaran, tujuan menabung, dan utang yang belum lunas.
6. Fokus pada investasi jangka panjang
Berinvestasi di pasar saham secara konsisten merupakan salah satu cara paling efektif untuk membangun kekayaan seiring waktu. Rata-rata, pasar saham memberikan imbal hasil sekitar 10% per tahun. Namun, penting untuk diingat bahwa ini hanya rata-rata. Ada tahun-tahun yang menghasilkan keuntungan, sementara pada tahun lain mungkin mengalami kerugian, dan kinerja saham individual bisa sangat bervariasi.
Sebagai investor jangka panjang yang belajar cara membeli saham, Anda tidak boleh terlalu khawatir tentang fluktuasi harian. Pertumbuhan jangka panjang adalah yang lebih penting.
Salah satu tantangan terbesar bagi investor baru adalah menahan keinginan untuk terus-menerus memeriksa investasi. Jika Anda tidak aktif melakukan day trading, lebih baik tidak terlalu sering memantau saham Anda setiap hari. Sebaliknya, fokuslah pada tujuan Anda yang lain dan biarkan investasi berkembang tanpa terganggu oleh perubahan jangka pendek.
Buka akun demo7. Kelola portofolio saham
Sebaiknya hindari fokus berlebihan pada fluktuasi pasar setiap hari demi kesehatan portofolio dan diri Anda, tetapi ada saatnya Anda perlu meninjau investasi. Jika Anda telah membangun portofolio saham individual dan instrumen lainnya, ada baiknya meninjau rencana Anda beberapa kali setahun untuk memastikan masih sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
Saat mengevaluasi portofolio Anda, pertimbangkan beberapa faktor penting:
Jika Anda mendekati masa pensiun, pertimbangkan untuk memindahkan sebagian investasi saham Anda ke aset pendapatan tetap (fixed-income) yang lebih aman.
Jika portofolio Anda terlalu terfokus pada satu sektor, ada baiknya menambahkan saham atau reksa dana dari sektor industri lain untuk mendiversifikasi.
Temukan investasi yang terus-menerus berkinerja buruk dan pertimbangkan apakah investasi tersebut perlu diganti atau dievaluasi ulang.
Pertimbangkan untuk menambah dana secara rutin ke investasi Anda, misalnya lewat rencana investasi atau transfer yang otomatis.
Jika situasi hidup Anda berubah, seperti memulai pekerjaan baru, membangun keluarga, atau mengubah prioritas keuangan, sesuaikan portofolio Anda sesuai kebutuhan.
Misalnya, pekerjaan baru memberikan pendapatan tambahan yang dapat Anda investasikan dalam saham. Jika Anda sedang membangun keluarga, mungkin Anda ingin beralih ke investasi yang lebih aman untuk memastikan masa depan keuangan Anda sambil memenuhi kebutuhan baru.
Saham terbaik untuk pemula
Anda yang baru memulai harus memprioritaskan stabilitas, rekam jejak kinerja yang baik, dan potensi pertumbuhan yang stabil. Sebaiknya hindari godaan mengejar saham berisiko tinggi dengan harapan mendapatkan hasil cepat.
Berikut adalah beberapa jenis saham yang umumnya dianggap tepat untuk pemula:
Saham besar: Saham ini berasal dari perusahaan besar (blue chip) dan mapan yang dikenal karena stabilitas keuangan dan kinerja yang konsisten. Perusahaan yang merupakan bagian dari indeks S&P 500 atau DJIA, seperti Apple, Microsoft, dan Johnson & Johnson, masuk dalam kategori ini. Mereka adalah pemimpin dalam industri dan memberikan rasa aman selama fluktuasi pasar.
Saham dividen: Berinvestasi di perusahaan yang secara rutin membayar dividen dapat menjadi langkah cerdas bagi pemula. Dividen menyediakan aliran pendapatan tetap, yang dapat diinvestasikan kembali untuk membeli lebih banyak saham.
Saham pertumbuhan: Meskipun saham pertumbuhan (growth stock) menawarkan potensi imbal hasil yang signifikan, ini juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Pemula yang tertarik pada saham ini sebaiknya fokus pada sektor-sektor dengan potensi jangka panjang yang menjanjikan, seperti teknologi.
Saham defensif: Saham ini berasal dari industri yang biasanya berkinerja baik bahkan ketika ekonomi sedang lesu, seperti utilitas, perawatan kesehatan, dan produk konsumen. Saham ini dapat membantu melindungi portofolio Anda dari fluktuasi pasar.
Contoh saham terbaik untuk investor pemula
Berikut adalah daftar saham berkualitas yang ideal untuk investor pemula:
Apple (AAPL): Kapitalisasi pasar $3,4 triliun. Pemimpin global dalam elektronik, perangkat lunak, dan layanan konsumen, dengan ekosistem layanan berbasis langganan yang terus berkembang. Microsoft Corp (MSFT): Kapitalisasi pasar $3,3 triliun. Raksasa teknologi yang dikenal karena produk perangkat lunak, layanan komputasi awan, dan divisi game, semuanya dengan potensi pertumbuhan yang kuat. Berkshire Hathaway (BRK.A/BRK.B): Kapitalisasi pasar $872 miliar. Konglomerat multinasional yang berinvestasi di berbagai industri, termasuk asuransi, utilitas, dan teknologi, dipimpin oleh investor legendaris Warren Buffett. JPMorgan Chase & Co. (JPM): Kapitalisasi pasar $560 miliar. Lembaga keuangan terdiversifikasi yang menawarkan berbagai layanan perbankan dan investasi, dikenal karena stabilitas dan manajemen yang kuat di bawah CEO Jamie Dimon. Johnson & Johnson (JNJ): Kapitalisasi pasar $351 miliar. Perusahaan perawatan kesehatan terkemuka yang berspesialisasi dalam obat-obatan, peralatan medis, dan produk kesehatan konsumen, dengan pertumbuhan pendapatan yang solid selama bertahun-tahun. Walmart Inc (WMT): Kapitalisasi pasar $402 miliar. Perusahaan retail terbesar di dunia yang menggabungkan jaringan toko fisik yang luas dengan e-commerce yang terus berkembang. PepsiCo Inc (PEP): Kapitalisasi pasar $227 miliar. Pemain utama dalam industri minuman dan makanan ringan dengan beragam produk dan posisi yang kuat di pasar.
|
Cara mendiversifikasi investasi
Berikut adalah tiga strategi diversifikasi yang efektif:
Diversifikasi dalam kelas aset: Mulailah dengan berinvestasi pada aset berbeda dalam kelas aset yang sama. Alih-alih hanya berfokus pada satu saham, dapatkan eksposur ke berbagai saham di berbagai industri. Anda juga dapat mencari sektor-sektor yang saling melengkapi untuk menstabilkan investasi Anda.
Jelajahi pasar internasional: Jika pasar domestik Anda sedang berjuang, pelajari cara berinvestasi di pasar internasional. Ingatlah bahwa berinvestasi di pasar luar negeri memiliki aturan dan regulasi tersendiri, jadi pastikan untuk melakukan analisis menyeluruh.
Diversifikasi lintas aset: Terakhir, coba sebarkan investasi Anda ke berbagai kelas aset. Ini berarti tidak hanya mencakup saham tetapi juga alternatif seperti indeks, mata uang, dan komoditas. Investasi alternatif ini cenderung berbeda dari aset konvensional dan membantu melindungi dari volatilitas pasar.
Faktor penting dalam diversifikasi portofolio
Saat mempertimbangkan investasi alternatif, ingatlah bahwa setiap jenis memiliki keunikan yang dapat menambah nilai pada aset konvensional Anda. Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan:
Jangka waktu dan likuiditas: Jangka waktu investasi mengacu pada berapa lama Anda berencana mempertahankan investasi. Investasi konvensional seperti saham umumnya likuid, memungkinkan Anda mencairkan dana saat dibutuhkan. Namun, investasi alternatif sering kali memiliki jangka waktu yang lebih panjang dan mungkin lebih sulit dijual dengan cepat. Misalnya, komoditas membutuhkan waktu lebih lama untuk meningkatkan nilainya.
Variasi industri dan pasar: Untuk memperkuat diversifikasi, lakukan investasi di berbagai industri dan pasar. Dalam hal mata uang, misalnya, pertimbangkan untuk menambahkan opsi seperti euro, yen, atau franc Swiss untuk menyeimbangkan fluktuasi dolar.
Risiko dan potensi ancaman: Tujuan diversifikasi adalah meminimalkan risiko. Biasanya, investasi dengan jangka waktu lebih panjang tidak terlalu berisiko karena memiliki lebih banyak waktu untuk pulih dari penurunan. Perpaduan antara aset jangka pendek dan jangka panjang dapat memberi Anda stabilitas dan fleksibilitas.
Kesalahan umum yang harus dihindari saat investasi saham
Beberapa aspek investasi hanya bisa dipelajari seiring berjalannya waktu, tetapi jika Anda baru memulai, mengetahui kesalahan umum dapat membantu Anda melangkah dengan tepat. Berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari:
Berinvestasi tanpa pemahaman
Para ahli memperingatkan agar tidak memasukkan uang ke saham perusahaan yang tidak sepenuhnya Anda pahami. Jika Anda tidak yakin, mulailah dengan indeks saham untuk meminimalkan risiko. Namun, jika Anda tertarik pada saham individual, pastikan Anda tahu apa yang dilakukan setiap perusahaan dan cara mereka menghasilkan uang.
Terlalu terikat dengan perusahaan
Sangat mudah untuk mendukung perusahaan tempat Anda berinvestasi, terutama ketika perusahaan tersebut berkinerja baik. Namun, ingatlah bahwa tujuan Anda adalah menumbuhkan uang Anda, bukan jatuh cinta pada sebuah merek. Jika fundamental perusahaan berubah menjadi buruk, bersiaplah untuk mempertimbangkan kembali pilihan Anda.
Mengharapkan keuntungan cepat
Anda tidak boleh membeli saham dengan harapan ingin cepat kaya. Alih-alih mengharapkan keuntungan cepat yang bisa berujung pada kekecewaan dan risiko, tetapkan harapan yang realistis dan percayalah pada pertumbuhan jangka panjang yang stabil.
Berinvestasi terlalu sering
Aktivitas beli-jual yang terus-menerus mungkin tampak aktif dan produktif, tetapi trading yang terlalu sering bisa merugikan. Biaya transaksi, pajak, dan potensi keuntungan jangka panjang yang terlewatkan dapat memengaruhi imbal hasil Anda. Tetaplah melakukan investasi dengan cermat dan biarkan waktu membuahkan hasil.
Mencoba menebak waktu pasar
BBahkan para ahli kesulitan dalam melakukan timing pasar. Riset menunjukkan bahwa sebagian besar keuntungan portofolio berasal dari alokasi aset yang baik, bukan dari mencoba menebak titik tertinggi dan terendah pasar.
Bertahan dalam kerugian
Menunggu saham yang merugi kembali pulih sebelum menjual adalah kesalahan yang umum. Jika fundamental saham perusahaan telah berubah atau tidak lagi sesuai dengan tujuan Anda, lebih baik lepaskan dan alihkan dana Anda ke peluang lain.
Membuat keputusan berdasarkan emosi
Dalam berinvestasi, ketakutan dan keserakahan mudah muncul. Jika emosi tersebut mengendalikan tindakan, Anda mungkin membuat keputusan buruk. Pasar akan selalu mengalami pasang surut, tetapi tetap tenang dan fokus pada rencana jangka panjang Anda akan membuahkan hasil.
Tanya Jawab (FAQ)
Berapa banyak uang yang saya butuhkan untuk mulai berinvestasi saham?
Sebagai pemula, Anda dapat mulai berinvestasi saham dengan $100-500, yang cukup untuk mendiversifikasi investasi Anda dan mencoba berbagai strategi. Namun, Anda juga dapat memulai investasi dengan hanya $5-10. Meski jumlah ini kecil, ini memungkinkan Anda mulai membangun portofolio dan belajar cara berinvestasi saham.
Apa perbedaan antara saham dan reksa dana?
Saham mewakili kepemilikan dalam satu perusahaan, sedangkan reksa dana mengumpulkan uang dari banyak investor untuk membeli portofolio beragam aset. Berinvestasi dalam saham lebih berisiko tetapi berpotensi lebih menguntungkan, karena investasi Anda bergantung pada kinerja satu perusahaan. Reksa dana meminimalkan risiko karena menggunakan beberapa aset.
Apakah lebih baik berinvestasi melalui broker atau penasihat robo?
Berinvestasi melalui broker memberi Anda akses ke opsi investasi yang lebih luas dan kontrol lebih atas portofolio Anda, tetapi biasanya disertai biaya yang lebih tinggi. Penasihat robo menawarkan manajemen investasi otomatis dengan biaya lebih rendah, tetapi ini kurang fleksibel dan tidak memberikan sentuhan pribadi.
Broker adalah pilihan ideal bagi mereka yang ingin mengelola investasi sendiri dan belajar cara berinvestasi saham.
Bagaimana cara memilih saham yang tepat sebagai pemula?
Mulailah dengan meneliti perusahaan di industri yang Anda pahami atau minati, dan fokus pada perusahaan yang memiliki fundamental kuat seperti pendapatan dan manajemen yang baik. Analisis laporan keuangan untuk melihat pertumbuhan yang konsisten dan kondisi keuangan yang baik.
Pertimbangkan tren pasar yang berdampak pada industri tertentu, misalnya pasar semikonduktor global yang mengalami pertumbuhan dan meningkatnya permintaan di sektor-sektor seperti elektronik konsumen, otomotif, dan pusat data. Saham di sektor terdampak bisa menjadi investasi yang menjanjikan.
Apa implikasi pajak dari investasi pasar saham?
Implikasi pajak sangat bervariasi di setiap negara. Faktor utama yang perlu dipertimbangkan saat Anda belajar cara membeli saham meliputi pajak atas keuntungan modal (dengan tarif berbeda untuk kepemilikan jangka pendek dan jangka panjang), akun yang mendapatkan manfaat pajak, biaya transaksi, dan kewajiban melaporkan investasi Anda. Dividen yang Anda terima juga dapat dikenakan pajak, tergantung pada klasifikasinya.
Seberapa sering saya harus memeriksa dan mengelola portofolio saham?
Anda harus memeriksa dan mengelola portofolio saham secara teratur, tetapi frekuensinya tergantung pada strategi investasi Anda. Investor jangka panjang meninjau portofolio setiap kuartal atau dua kali setahun, sedangkan trader aktif mungkin memeriksa setiap minggu atau bahkan setiap hari.
Daftar sekarang